6 Poin untuk Menulis Konten yang Menarik
Wohooo! Menulis konten yang menarik! Sampe 6 poin lagi! 😛
Siapalah gue ini ya pake posting tentang tema ini. Editor bukan, penulis best seller juga bukan! But hey! I’m a blogger dan paling gak ada pengalaman dong MEMBACA konten yang menarik dan gak menarik. 😀
Postingan ini adalah hasil dari pengalaman gue menjelajah dunia blogosphere dan menemukan tulisan-tulisan yang bikin gue pengen baca lagi-lagi dan lagi! Jadi apa aja yang diperlukan buat menulis isi blog yang menarik pembaca? Atau apa perlu harus beli domain dulu di WordPress.com seperti yang gue tulis kemarin?
(1) Menulis Konten yang Menarik dengan Judul Memikat

Judul Memikat
((((Memikat)))) <– Geli sendiri gue bacanya.
Judul yang memikat ini gimana sih? Kalo gue sih baca judul yang kira-kira bikin penasaran, mengandung potensi twist dan (kalo perlu) kontroversial (?:P) .
Kayak misalkan yang barusan aja ditulis sama Bu Safitri di blognya belio dan bikin gue penasaran:
First Date? Jangan ke Lobbie Lobster!
(ternyata gak bisa keluar image sama excerptnya ya kalo blog di hosting di WP.com, atau memang harus ditulis excerpt dan diset featured image ya? :-P)
Gue sih yang baca jadi penasaran, ini kenapa kok pake dilarang buat yang kencan pertama dateng ke sana. Menimbulkan pertanyaaan kan. Ato misalkan aja nulis judul tentang buaya dan kata buaya-nya diganti dengan “hewan pemakan manusia”, mengutip pelajaran yang gue dapet dari Mas Bobby si Virus Traveling.
Gue sendiri bukan ahli bikin judul sih. Rata-rata judul gue juga biasa dan alakadarnya. Tapi sekarang sebisa mungkin kalo bikin judul yang gue lakukan adalah berupaya cukup informatif dan bisa bikin orang penasaran pengen baca apa yang ada di dalam postingan gue.
Yang pasti sih bikin judul yang kita sendiri kalo baca judul itu bisa bikin kita pengen baca isinya.
Baca juga postingan Memilih Nama Blog.
(2) Kalimat Pembuka yang Menohok
Sudah baca tulisannya Raditya Dika: Tiga Elemen Penulisan Kreatif Dalam Blog?

Menohok
Di situ salah disebutkan salah satu elemen pentingnya adalah tentang kalimat pembuka yang menarik. Kalimat pembuka ini bakalan jadi hook yang mengikat pembaca *meminjam istilah dari Raditya Dika. Hook inilah yang nantinya akan membuat pembaca blog kita ngerasa pengen lagi dan lagi untuk tahu lebih jauh tentang apa yang kita tulis.
Misalkan aja, mau nulis tentang Emansipasi Wanita, tema yang lumayan berat, trus kalimat pembukanya “Emansipasi wanita menurut definisi KBBI adalah (dan diteruskan dengan definisi dari emansipasi wanita….. )”. Mungkin akan berbeda kalau pembukanya “Kejadian kemaren bikin gue prihatin dengan kondisi penerapan emansipasi wanita di Indonesia…”.
Kira-kira menurut manteman sekalian mana yang lebih menarik dan bikin kita lanjut baca postingannya?
Sama seperti judul yang menimbulkan pertanyaan, kalimat pertama juga sebaiknya menarik perhatian dan membangkitkan rasa penasaran. Masukkan kata kunci dan fokus pembahasan di kalimat pertama tersebut. Selain akan memperjelas inti pembahasan berikutnya, nantinya hal ini juga akan bagus juga untuk optimasi SEO on page dari postingan.
Hal ini mending dibahas lebih lanjut di postingan lainnya aja kali ya.
Sama seperti waktu nulis judul, kita balikin lagi aja ke diri kita sendiri. Kalau misalkan kitanya sendiri males membaca kalimat pembuka kita, bagaimana orang lain mau baca dan akhirnya terus baca sampai selesai kan? 😀
(3) Pembahasan Fokus dan Runtut
Salah satu alasan gue baca dan balik lagi ke blog teman-teman adalah cara bercerita dan pembahasan di blog itu. Gue suka dengan pembahasan yang fokus dan runtut.
Fokus maksud gue di sini ada satu tema yang mau dibahas. Judul dan kalimat yang membuka memang menuntun pada isi tulisan yang kemudian isi tulisannya sendiri memang sesuai dengan apa yang ingin disampaikan di awal. Jangan sampai judulnya apa dan kemudian ternyata isi tulisannya beda lagi. Apalagi kalau kemudian ditutup dengan sesuatu yang out of nowhere muncul di bagian akhir tulisan.

Isi yang runtut
Bisa pusing pala reader kan yes? 😀
Trus kemudian menurut gue, juga akan jauh lebih enak dibaca apabila tulisan yang dipublish di blog itu runtut. Mulai dari kalimat pembuka, pengantar ke permasalahan, isinya bagaiana dan kira-kira penutupnya bagaimana? Jangan sampai tiba-tiba membahas tentang cara menulis postingan yang bagus di awal, kemudian baru ditanyakan apakah yang membaca postingan suka ngeblog dan kemudian diakhiri dengan cerita jalan-jalan ke kafe anu buat belajar ngeblog.
Tapi-tapi-tapi jangan dibayangin juga bentuk tulisannya harus yang kayak tulisan tugas Bahasa Indonesia yang kaku, runtut dan harus mematuhi kaidah-kaidah yang baik dan benar dalam bercerita ya. Tetep aja dengan gaya bercerita masing-masing asalkan fokus dan runtut. 😀 *banyak bener tuntutannya Daan!
(4) Isi Bisa Dimanfaatkan Pembaca

Isi Bermanfaat
Nah kalo ini sudah pasti dan gak bisa dipungkiri. Kalau misalkan isi postingan yang bermanfaat pasti akan dicari pembaca. Biar itu kalimat pembukanya gak terlalu hooking tapi kalau isinya bener-bener dibutuhkan orang akan balik lagi-lagi dan lagi.
Itulah kenapa blog-blog yang ramai dan memang selalu mendulang pengunjung adalah blog-blog dengan niche tertentu yang memberikan tips-tips terkait hal yang spesifik. Pun juga blog yang berisikan postingan daftar suatu hal tertentu. Misalkan saya 15 Wisata Air Terbaik di Indonesia, atau 10 Investasi Pilihan Tahun 2015.
Satu yang harus diingat apabila memang mau membuat blog dengan niche khusus, harus memperkaya diri dengan pengalaman. Jangan sampai isi tulisan di blog adalah tulisan-tulisan dari hasil copy-paste. DOSA!
Baca juga postingan Memilih Tema Blog.
(5) Bahasa yang Relate-able
Untuk bahasa yang relate-able ini yang gue maksudkan adalah bahasa yang bisa menyentuh orang yang baca. Berhubugan erat dengan hal ini, pastinya kita kudu bisa tahu siapa aja sih segmen pasar tulisan kita. Siapa yang mau kita sentuh. Apa yang mau kita bagikan.
Kalau memang mau berbagi cerita tentang resep masakan dan menargetkan ibu-ibu yang suka cari resep, ya gak mungkin kan bikin tulisan dengan bahasa yang cocoknya dipake untuk tutorial WordPress *ihik. Pasti paham-lah-ya tentang ini.

Blogging resources
Trus gimana bisa dapet bahasa yang relate-able? Dengan terus menerus berlatih dan banyak membaca lama-lama bakalan ketemu kok gaya bahasa kita sendiri.
Awal mulai aktif lagi ngeblog tahun 2009 dulu gue juga bingung mau nulis dengan gaya bahasa yang bagaimana. Baca tulisan ini jadi ikutan bergaya ini, baca tulisan itu jadi ikutan bergaya gitu. Pokoknya kayak spon deh dulu gue. Apalagi yang gue baca jauh lebih banyak tulisan ibu-ibu yang kerasa banget bagaimana mereka menuangkan perasaan. Buat gue tulisan mereka jauh lebih kena karena gue juga suka merasakan apa yang mereka tulis.
Gaya bahasa itulah yang kemudian perlahan-lahan gue terapkan untuk blog gue. Hasilnya, gue lebih banyak dipanggil Mbak ato Bu. Hahaha. Tapi no problemo, apa yang mau gue sampaikan bisa dirasakan oleh yang baca tulisan gue dan mereka merasakan apa yang ingin gue sampaikan.
(6) Kalimat Efektif dan Tidak Bertele-Tele
Dalam membuat postingan sebaiknya kalimat yang dipergunakan adalah kalimat efektif yang jelas maksud dan tujuannya tanpa harus berpanjang-panjang dan tidak jelas apa maksud inti kalimatnya. Karena mata manusia memang tidak didesain untuk membaca kalimat yang terlalu panjang dan orang akan cenderung mudah lelah membaca kalimat yang terlalu panjang tersebut sehingga amat disarankan kalimat yang dipergunakan adalah kalimat-kalimat pendek saja sesuai dengan kemampuan baca rata-rata kebanyakan orang. Apabila menggunakan kalimat yang terlalu panjang dan tidak efektif, orang akan dengan mudah kehilangan fokus kalimat dan inti hal yang mau disampaikan sehingga sangat tidak disarankan untuk menulis satu paragraf panjang yang terdiri dari kalimat-kalimat panjang.

Mudah dipahami
Bagaimana kalimat di atas? Capek eym? Hahaha
Gue juga. Kalo mau bikin postingan gue usahakan menggunakan kalimat yang efektif. Kalimat yang pendek-pendek dan langsung membicarakan inti dari apa yang mau gue sampaikan dan dalam satu paragraf cuma terdiri dari dua atau tiga kalimat.
Ini adalah pelajaran berharga yang gue terima dari Mbak Haya waktu ikutan workshop Fun Blogging 4 tahun lalu.
Meskipun apa yang ingin kita sampaikan panjang, bagilah ide dan gagasan itu ke dalam bagian-bagian kecil. Dari potongan-potongan informasi yang padet itu, kita rangkai jadi paragraf yang menyampaikan gambaran besar ide kita.
dengan kalimat-kalimat pendek, orang akan lebih mudah mencerna apa yang disampaikan. Mempersingkat waktu baca dan memungkinkan kita untuk mengeksplorasi lebih jauh hal-hal yang mungkin saja terlewat. Dibandingkan apabila menulis kalimat-kalimat panjang yang memperbesar kemungkinan kita tersesat dalam pikiran kita sendiri.
Sampai di sini kerasa gak kalo gue sudah nulis lebih dari seribu dua ratus kata? Semoga 6 poin menulis konten yang menarik ini bisa diterapkan ya di blog teman-teman 😀 Kalo ada yang mau dibicarakan colek gue di twitter @danirachmat ya!
=================================
Saya skip mas. Beneran saya skip yang paragaraf bertele2 itu. Hahahaha.
Makasih Mas Wawan untuk tipsnya… Makasih juga udah jitakin saya dulu pas nulis panjang kali lebar.
Yang saya dapatkan dari SEO sebenarnya justru membuat kita semakin menulis rapi dan terstruktur. Makanya saya suka aja menerapkannya.
Panggil dani ajaaah. Paan siih. Hahaha. Makasih yaaa. SEOnya ngefek bangetm berhari-hari gak post traffic tetep di atas seribu. Gak sedahsyat blognya njenengan karena memang nichenya bukan yang banyak dicari orang sih. 😀
Mas Wawan *huahaha dijejelin tempe sama Dani, blog ini kok ga muncul direaderku piye caranya? oh atau memang ga masuk reader ya.
Setelah baca poin-poin diatas, aku manggut-manggut. Menarik sekali untuk ditelaah. Jadi menurut Wawan, eh Dani blog kami itu kurangnya dimana? Akan kami perbaiki kedepannya *bahasa customer service ini 😀
Dan, suwun emailnya terutama baris terakhir. It’s really nice compliment for us 🙂
Deeeen. Maap banget baru dibales ya. Masih belom masup ke reader ya? Udah disambungin sama jetpack juga sih. Coba disimpen mendadakwp.wordpress.com, nyambungnya ke sana soale. Huehehe..
Btw kalo blognya njenengan ituh sudah okeeee. Isinya menarik buat dibacaaa…. Akikes seneng bacanya 😀
saya sederhanakan lagi ah …. Biar saya mudah ngingetnya …Judul kreatif, Pembuka yang menarik, Isi yang bermanfaaat, bahasa yang ringan dan bersahabat 🙂 Trims Bro dani…
Sama-sama Bang Lius! Iya sederhananya memang seperti itu ya Bang! 😀